dalam Menghadapi Persaingan
Global
Perusahaan di
era globalisasi sekarang ini semakin ketat persaingannya terutama dengan
perusahaan-perusahaan lain dengan kelas bertaraf Internasional. Oleh karenanya,
mutu SDM diharuskan lebih ditingkatkan khususnya di Indonesia dengan cara
memberikan pelatihan-pelatihan sehingga dapat meningkatkan mutu SDM dan
pemikiran-pemikiran dari karyawan/karyawati yang inovatif, memiliki misi dan
visi yang jauh ke depan, mengutamakan kepuasan pelanggan, berkepribadian
menarik, serta berwawasan luas. Jika hal tersebut sudah memenuhi syarat, maka
perusahaan juga akan terkena dampak positif yang akan membawa perusahaan
tersebut menuju kesuksesan. Semua itu tidak luput dari pengelolaan SDM yang
baik sehingga dapat membentuk individu maupun kelompok yang berkualitas.
1. Pendahuluan
Pada abad 21
sekarang ini, pelaku bisnis harus mampu mengintegrasikan semua dimensi
lingkungan hidup sebab masyarakat akan menuntut tanggung jawab perusahaan akan
faktor lingkungan tersebut. Capra (1997) mengemukakan bahwa, pergeseran
paradigma mekanistik ke paradigma holistik akan terus berjalan dengan
sendirinya. Stakeholders akan jauh lebih beragam yang terdiri dari pemegang
saham, karyawan, keluarga, pemasok, pelanggan, komunitas, pemerintah, serta
ekosistem. Berdasarkan kenyataan ini, maka diharuskan untuk mendidik sedini
mungkin SDM handal dan berkompetensi tinggi supaya dapat dipersiapkan untuk
kemajuan suatu perusahaan. Sumber daya manusia seperti karyawan /karyawati
merupakan penggerak perusahaan dan otomatis juga sebagai penggerak pembangunan.
Di Indonesia harus berupaya keras untuk meningkatkan mutu SDM dengan
membandingkannya dengan mutu tenaga kerja di Asia Tenggara misal Singapura dan
Malaysia untuk bisa membentuk SDM yang berkualitas dan mampu bersaing dengan
dunia.
v Globalisasi dan SDM
Randall Schuler (1994)
mendefinisikan bahwa sumber daya manusia berkaitan dengan misi, visi, strategi
perusahaan, SBU (Strategy Business Unit)
dan juga strategi fungsional. Faktor-faktor eksternal perlu dipertimbangkan antara
lain peraturan pemerintah, kebutuhan manusia dan karyawan, potensi pesaing,
perubahan-perubahan sosial, demografis, budaya, serta teknologi. Perubahan SDM perlu dilakukan dengan pertimbangan yang
matang.
2. Teori
A. Perencanaan SDM
Sumber daya manusia adalah
kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu,
perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan
prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Menurut Andrew E. Sikula (1981;145), perencanaan
sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses
menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut
agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi.
B. Teori Teknik Perekrutan
Menurut Drs.
Fautisno Cardoso Gomes (1995:105), rekruitmen merupakan proses mencari,
menemukan dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu
organisasi.
C. Proses Rekrutmen
Proses rekrutmen dapat dilakukan dengan menggunakan
dua pendekatan, yaitu:
1. Teori rekrutmen pencarian (prospecting theory of recruitment),
menurut teori ini rekrutmen dapat dilakukan sebagai sebuah proses satu arah
(one-way process) yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencari calon karyawan.
2. Teori
rekrutmen pasangan (mating
theory of recruitment), teori ini mengemukakan bahwa calon karyawan
maupun manajer sama-sama mencari organisasi, sebagaimana organisasi mencari
mereka.
D. Sumber Rekrutmen
1. Rekrutmen Internal
Mengisi posisi yang lowong dengan calon
dari dalam memiliki keuntungan, yaitu calon dari jalan ini lebih berkomitmen
kepada perusahaan, dan kandidat dari dalam juga membutuhkan lebih sedikit
prientasi dan pelatihan dari pada kandidat dari luar (Dessler,2003:111). Untuk
melakukan rekrutmen internal kegiatan yang populer dan banyak digunakan
diantaranya adalah (Nawawi,2000:175) :
a. Rencana suksesi
Rekrutmen ini merupakan kegiatan
yang difokuskan pada usaha mempersiapkan pekerja untuk mengisi posisi-posisi
eksekutif.
b. Penawaran terbuka untuk satu jabatan (job
posting)
Rekrutmen terbuka ini merupakan
sistem mencari pekerja yang berkemampuan tinggi untuk mengisi jabatan yang
kosong, dengan memberikan kesempatan pada semua pekerja yang berminat. Cara ini
baik untuk mengisi kekosongan eksekutif tingkat bawah, guna menghindari
penempatan yang bersifat subyektif.
c. Perbantuan pekerja
Rekrutmen internal dapat dilakukan
melalui perbantuan pekerja untuk suatu jabatan dari unit kerja lain (pekerja
yang ada). Kemudian setelah selang beberapa waktu lamanya apabila pekerja
yang diperbantukan merupakan calon yang cocok/tepat dan sukses, maka dapat
diangkat untuk mengisi jabatan yang kosong tersebut.
2. Rekrutmen Eksternal
Rekrutmen ekstenal adalah proses
mendapatkan tenaga kerja dari pasar tenaga kerja di luar organisasi atau
perusahaan. Beberapa bentuknya adalah (Nawawi,2000:178):
a. Hubungan dengan universitas
Universitas merupakan sumber tenaga
kerja yang dapat dimafaatkan oleh organisasi atau perusahaan, untuk mengisi
jabatan dibidang bisnis/produk lini dan jabatan penunjangnya.
b. Eksekutif mencari perusahaan
Rekrutmen ini jika dibandingkan
dengan cara lain, ternyata relatif mahal dengan pengangkatan konsultan,
pembiayaan dapat lebih ditekan karena dapat dibatasi waktunya dalam penetapan
perjanjian.
c. Agen tenaga kerja
Rekrutmen eksternal lainnya dapat
dilakukan melalui agen tenaga kerja, yang memiliki calon dengan berbagai
kualifikasi dan kualitasnya.
d. Rekrutmen dengan advertensi
Rekrutmen eksternal dapat dilakukan
dengan cara mengadventasikan tenaga kerja yang diperlukan. Untuk keperluan itu
dapat dipergunakan surat kabar lokal, termasuk majalah, radio, dan televisi,
bahkan melalui surat yang disampaikan secara langsung pada calon.
Berdasarkan uraian diatas,
masing-masing sumber rekrutmen baik sumber intenal maupun sumber eksternal
mempunyai keuntungandan kelemahan, seperti yang dikemukakan oleh Schuler dan
Jackson (2006:239) sebagai berikut:
1. Sumber internal
- Keuntungan
meliputi:
1. Semangat kerja yang lebih
baik
2. Penilaian
kemampuan yang lebih baik
3. Biaya lebih rendah untuk lowongan
tertentu
4. Motivasi yang lebih tinggi untuk
berkinerja lebih baik
5. Pengisian lowongan lebih cepat
- Kerugiannya, meliputi:
1. Rasa lekat pada lingkungan lama yang
sudah diakrab
2. Menimbulkan masalah semangat kerja
bagi yang tidak dipromosikan
3. Menimbulkan pertikaian politik
promosi
4. Menghambat
ide-ide baru
2. Sumber eksternal
- Keuntungannya meliputi :
1. Biaya
yang lebih rendah daripada melatih seorang professional
2. Tidak
ada kelompok politik yang beraliansi dalam organisasi
3. Kemungkinan
membawa rahasia pesaing wawasan baru
4. Membantu
memenuhi kebutuhan kesempatan kerja sama
- Kerugian, meliputi:
1. Kemungkinan memilih orang yang
tidak cocok, akan menimbulkan masalah semangat kerja bagi calon karyawan
internal yang tidak terpillih
2. Penyesuaan
atau orientasi memerlukan waktu yang sama
3. Kemungkinan
membawa perilaku lama yang kurang baik
3. Kesimpulan
Dengan
dimulainya perdagangan bebas yang diawali dengan realisasi persetujuan AFTA,
pemerintah harus siap dan meningkatkan mutu SDM agar bisa bersaing dengan
perusahaan lain. Perusahaan harus inovatif, berwawasan luas, dan dengan
didukung oleh SDM yang berkualitas agar tidak tertinggal jauh dalam persaingan
bisnis dunia.
4. Komentar
Perusahaan
diharuskan mempunyai karyawan/karyawati yang berkualitas dan mempunyai
inovasi-inovasi yang cemerlang sehingga perusahaan tersebut akan dapat bersaing
dengan perusahaan dan bersaing dengan bisnis di dunia.
5. Daftar Pustaka
Ciprutpradana.blogspot.com