Kamis, 04 April 2013

Steve Jobs and Style Leadership of Him


Judul               : Steve Jobs
Pengarang       : Walter Isaacson
Penerjemah      : Word++ Translation Service & Tim Bentang
Penerbit           : Sumon & Schuster, New York
Tebal               : 23,5 cm
Halaman          : 729
Tahun Terbit    : 2011

Steve Jobs adalah salah satu pemimpin perusahaan teknologi yang sangat booming dan dikenal seantero bumi hingga saat ini, inovasi, kerja keras dan karakters ‘semaunya sendiri’ sangat melekat pada sosok pendiri perusahaan Apple ini. Meskipun Steve Jobs telah meninggal, tapi karya besarnya begitu mengesankan bagi dunia bisnis dan teknologi.
Dalam buku biografi yang ditulis oleh Walter Isaacson ini, diawal-awal bab kita akan menemukan fase pencarian jati diri Steve jobs. Dan dua pertiga bagian terakhir buku berkisah tentang dia dan pekerjaannya, karena sebagian besar kehidupan Steve Jobs memang dihabiskan untuk bekerja membangun bisnisnya. Bahkan sewaktu dia sakit kanker,  Jobs hanya beristirahat sebentar bersama keluarga.
Jobs sebenarnya tidak secerdas yang kita duga dalam membuat dan mengembangkan teknologi, karena pada penemuan APPLE I dan APPLE II, dia hanya hanya berperan besar dalam mendorong Wozniak dan menemukan pasar dan mamasarkan produk mereka. Selain itu, Jobs sangat piawai untuk mengarahkan karyawannya dalam bekerja. Banyak ide yang justru terlahir dari anak buah/karyawan/teman dekatnya di perusahaan, tapi Jobs bisa menjelaskan ide tersebut kepada orang lain seolah-olah ialah yang punya ide tersebut. Jobs juga bukan orang yang mudah dipengaruhi. Jobs selalu ingin berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang sudah ada saat itu. Jika timnya mulai menentang idenya, Jobs spontan melakukan serangan balik dengan jurusnya yang sangat menakutkan dan terkenal di kalangan orang-orang terdekatnya, yaitu distorsi realitas lapangan; sebauh istilah yang diambil dari film Star Trek oleh salah seorang tim Macintosh, Bud Tribble, untuk sekedar memperhalus fakta bahwa Jobs suka membohongi kenyataan di lapangan dan memaksa orang lain agar percaya dengan apa yang ia yakini. “Jika sebuah argumen yang dia gunakan tidak berhasil membujuk orang lain maka dia akan dengan sigap menggantinya dengan argumen lain. Terkadang, dia akan membuatmu merasa kehilangan keseimbangan secara medadak, menjadikan pendapatmu sebagai pendapatnya sendiri, tanpa menyadari bahwa dia pernah memiliki pendapat yang berbeda,” kenang Andy Hertzfeld.
Dari pemaparan hingga disini, maka kita juga bisa menyimpulkan bahwa Jobs juga merupakan pribadi keras kepala yang lebih percaya pada intuisinya dan tidak mau tunduk begitu saja pada kenyataan. Ketika seorang wartawan menanyakan, apakah Jobs melakukan survei terlebih dahulu sebelum melepas sebuah produk, dengan enteng ia menjawab, “Apa Alexander Graham Bell melakukan penelitian pasar sebelum dia menemukan telepon?”
Perpaduan dalam diri Jobs, antara keahlian di bidang teknologi, seni, intuisi dan sifat keras kepala ketika memperjuangkan keyakinan inilah yang membuat setiap orang berdecak kagum terhadap produk Apple. Ia tidak saja menjual teknologi canggih, namun juga menjual keindahan dalam satu kesatuan utuh dan tak terpisahkan. Hal ini juga yang menjadikan produk Apple sebagai standar bagi produsen lainnya dalam menciptakan teknologi serupa. Apple dan Jobs tidak sekedar mengubah kecenderungan teknologi, tetapi juga mengubah nilai dalam peradaban]. Dan orang-orang hebat selalu lahir dari kemampuan melaraskan langkah otak kiri dan otak kanan, meski mereka tak selalu menjadi pemenang. Dan itulah yang mengantarkan Jobs menjalankan perusahaan Apple, hingga ia dipecat dari perusahaannya sendiri, mendirikan di NeXT dan memimpin perusahaan Pixar hingga ia kembali ke Apple sampai ia meninggal dunia. Itulah dedikasi besar Jobs dalam dunia teknologi, yang memberi semangat kita untuk terus berpikir berbeda dan bekerja keras lebih dari kebanyakan orang.
Buku biografi ini terbit pertama kali setelah Jobs wafat di akhir tahun 2011, sebuah momentum pasar yang sangat tepat yang dipilih oleh penerbit Simon & Schuster di New York. Segera setelah edisi berbahasa Inggris diterbitkan, banyak penerbit di dunia yang berusaha mendapatkan hak penerjemahan buku ini, begitupun di Indonesia, hak terjemahan didapatkan oleh salah satu anak perusahaan penerbit Mizan, yakni Bentang Pustaka. Karena tak ingin ketinggalan momentum pasar, proses penerjemahan dan penerbitan ke dalam bahasa Indonesia lantas dikebut. Tak tanggung-tanggung, Word++ Translation Service dimanfaatkan dan Tim Bentang bekerja keroyokan untuk itu. Hasilnya, tidak begitu sempurna karena ada pengulangan kata “oleh” di halaman 214. Namun secara keseluruhan, buku setebal 729 ini mampu membuat kita benar-benar masuk ke dalam kehidupan seorang Steve Jobs meskipun kita harus sabar dalam membaca buku setebal ini. Buku ini sangat kami rekomendasikan untuk mahasiswa dan mereka yang bergelut di bidang bisnis dan teknologi, karena kita bisa menemukan inspirasi dari gaya pikir Steve Jobs yang lain dari kebanyakan orang.

Kamis, 11 Oktober 2012


Resensi Film The Company Men

Menceritakan tentang 3 orang bernama Bobby Walker, Phil Woodward, dan Gene McClary yang sama-sama sudah lama mengabdi di perusahaan bernama GTX. Kenyataan bahwa saat itu Amerika sedang mengalami krisis, maka perusahaan GTX pun juga mengalami imbasnya dan harus mengurangi sebagian tenaga kerjanya yang diantaranya adalah mereka ini. Film ini menceritakan tentang perjuangan masing-masing ketiga tokoh ini pasca mereka di PHK. Bobby yang ikut bekerja sebagai kuli bangunan bersama kakak iparnya yang sebetulnya sangat dia benci dan harus merelakan Porsche kesayangannya untuk dijual demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga yang sekarang sudah mulai berantakan, Phil yang akhirnya bunuh diri karena tidak kuat dalam menghadapi kenyataan ini, dan Gene yang sangat terpuruk hingga meninggalkan istrinya.
Film ini dikemas secara apik dan tidak ada unsur kekerasan sama sekali. Justru pesan logislah yang terasa sangat kental di film ini, yaitu karyawan mana yang sudah berumur dan tidak produktif lagi. Dan juga pesan yang begitu dirasa kental adalah semakin tinggi jabatan seseorang jika suatu saat jatuh akan terasa amat menyakitkan.
Film ini tidak berakhir secara “sad ending”, justru film ini mengajak pemirsa yang menontonnya untuk berpikir “jika hal ini terjadi kepada saya, apakah yang akan saya lakukan?”. Dan akhirnya menjadi sebuah film dengan mutu yang bagus.

Selasa, 18 September 2012

Tiga Serikat Buruh Ancam Mogok Nasional



Sekitar 2,8 juta orang dari tiga konfederasi buruh mengancam akan melakukan mogok nasional (Antara)
JAKARTA - Sekitar 2,8 juta orang dari tiga konfederasi buruh yakni Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengancam akan melakukan mogok nasional menolak pola outsourching yang dilegalkan. Aksi ini akan dilakukan pada 41 lokasi kawasan industri se-Indonesia.

"Kita pastikan rencana aksi mogok nasional dalam rentang waktu antara 25 September hingga 15 Oktober 2012," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, di Jakarta, Rabu (12/9)


Menurut Andi, pihaknya merencanakan aksi mogok nasional disebabkan pemerintah tidak pernah mengajak diskusi soal pembahasan tuntutan penghapusan "outsourcing" dan penolakan upah buruh yang murah.

"Buruh sudah mengajukan mediasi dan diplomasi untuk duduk bersama pemerintah, namun tidak ditanggapi sampai sekarang," ujar Andi.

Secara terpisah, Presiden KSPI, Said Iqbal, menegaskan 41 lokasi kawasan industri yang terancam mogok nasional tersebar pada 21 kota/kabupaten di Pulau Jawa dan Sumatera. Namun, jumlah aksi mogok nasional yang terbanyak dari wilayah Bekasi dan Karawang yang mencapai 11 kawasan industri.

"Kepastian aksi mogok nasional akan ditentukan tiga hari sebelum 25 September 2012. Ini untuk menghindari penyusupan dan intervensi dari pihak luar. Selain itu, kita juga akan menyerahkan surat pemberitahuan rencana aksi mogok kepada Mabes Polri sebelum pelaksanaan," papar Iqbal.

Sementara itu, Presiden KSBSI, Mudhofir, menjelaskan rencana aksi sengaja tidak ditentukan waktunya karena alasan masih memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk diskusi dengan pimpinan pekerja untuk membahas persoalan "outsourcing" dan upah buruh layak.

"Kami masih memberikan kesempatan untuk diskusi. Sayang, justru yang merespons cepat dari pihak kepolisian, bukannya instansi terkait," ujar Mudhofir.

Selasa, 10 April 2012


Peran Strategi SDM
dalam Menghadapi Persaingan Global
Abstraksi
Perusahaan di era globalisasi sekarang ini semakin ketat persaingannya terutama dengan perusahaan-perusahaan lain dengan kelas bertaraf Internasional. Oleh karenanya, mutu SDM diharuskan lebih ditingkatkan khususnya di Indonesia dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan sehingga dapat meningkatkan mutu SDM dan pemikiran-pemikiran dari karyawan/karyawati yang inovatif, memiliki misi dan visi yang jauh ke depan, mengutamakan kepuasan pelanggan, berkepribadian menarik, serta berwawasan luas. Jika hal tersebut sudah memenuhi syarat, maka perusahaan juga akan terkena dampak positif yang akan membawa perusahaan tersebut menuju kesuksesan. Semua itu tidak luput dari pengelolaan SDM yang baik sehingga dapat membentuk individu maupun kelompok yang berkualitas.

1.  Pendahuluan
Pada abad 21 sekarang ini, pelaku bisnis harus mampu mengintegrasikan semua dimensi lingkungan hidup sebab masyarakat akan menuntut tanggung jawab perusahaan akan faktor lingkungan tersebut. Capra (1997) mengemukakan bahwa, pergeseran paradigma mekanistik ke paradigma holistik akan terus berjalan dengan sendirinya. Stakeholders akan jauh lebih beragam yang terdiri dari pemegang saham, karyawan, keluarga, pemasok, pelanggan, komunitas, pemerintah, serta ekosistem. Berdasarkan kenyataan ini, maka diharuskan untuk mendidik sedini mungkin SDM handal dan berkompetensi tinggi supaya dapat dipersiapkan untuk kemajuan suatu perusahaan. Sumber daya manusia seperti karyawan /karyawati merupakan penggerak perusahaan dan otomatis juga sebagai penggerak pembangunan. Di Indonesia harus berupaya keras untuk meningkatkan mutu SDM dengan membandingkannya dengan mutu tenaga kerja di Asia Tenggara misal Singapura dan Malaysia untuk bisa membentuk SDM yang berkualitas dan mampu bersaing dengan dunia.

v Globalisasi dan SDM
Randall Schuler (1994) mendefinisikan bahwa sumber daya manusia berkaitan dengan misi, visi, strategi perusahaan, SBU (Strategy Business Unit) dan juga strategi fungsional. Faktor-faktor eksternal perlu dipertimbangkan antara lain peraturan pemerintah, kebutuhan manusia dan karyawan, potensi pesaing, perubahan-perubahan sosial, demografis, budaya, serta teknologi. Perubahan  SDM perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
2.  Teori
A.  Perencanaan SDM
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Menurut Andrew E. Sikula (1981;145), perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi.

B.  Teori Teknik Perekrutan
Menurut Drs. Fautisno Cardoso Gomes (1995:105), rekruitmen merupakan proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi.
C. Proses Rekrutmen
Proses rekrutmen dapat dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu:
1. Teori rekrutmen pencarian (prospecting theory of recruitment), menurut teori ini rekrutmen dapat dilakukan sebagai sebuah proses satu arah (one-way process) yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencari calon karyawan.
2. Teori rekrutmen pasangan (mating theory of recruitment), teori ini mengemukakan bahwa calon karyawan maupun manajer sama-sama mencari organisasi, sebagaimana organisasi mencari mereka.
DSumber Rekrutmen
     1. Rekrutmen Internal
Mengisi posisi yang lowong dengan calon dari dalam memiliki keuntungan, yaitu calon dari jalan ini lebih berkomitmen kepada perusahaan, dan kandidat dari dalam juga membutuhkan lebih sedikit prientasi dan pelatihan dari pada kandidat dari luar (Dessler,2003:111). Untuk melakukan rekrutmen internal kegiatan yang populer dan banyak digunakan diantaranya adalah (Nawawi,2000:175) :
a. Rencana suksesi
Rekrutmen ini merupakan kegiatan yang difokuskan pada usaha mempersiapkan pekerja untuk mengisi posisi-posisi eksekutif.
b. Penawaran terbuka untuk satu jabatan (job posting)
Rekrutmen terbuka ini merupakan sistem mencari pekerja yang berkemampuan tinggi untuk mengisi jabatan yang kosong, dengan memberikan kesempatan pada semua pekerja yang berminat. Cara ini baik untuk mengisi kekosongan eksekutif tingkat bawah, guna menghindari penempatan yang bersifat subyektif.
c. Perbantuan pekerja
Rekrutmen internal dapat dilakukan melalui perbantuan pekerja untuk suatu jabatan dari unit kerja lain (pekerja yang ada). Kemudian setelah selang beberapa waktu lamanya apabila pekerja yang diperbantukan merupakan calon yang cocok/tepat dan sukses, maka dapat diangkat untuk mengisi jabatan yang kosong tersebut.

2. Rekrutmen Eksternal
Rekrutmen ekstenal adalah proses mendapatkan tenaga kerja dari pasar tenaga kerja di luar organisasi atau perusahaan. Beberapa bentuknya adalah (Nawawi,2000:178):
a. Hubungan dengan universitas
Universitas merupakan sumber tenaga kerja yang dapat dimafaatkan oleh organisasi atau perusahaan, untuk mengisi jabatan dibidang bisnis/produk lini dan jabatan penunjangnya.
b. Eksekutif mencari perusahaan
Rekrutmen ini jika dibandingkan dengan cara lain, ternyata relatif mahal dengan pengangkatan konsultan, pembiayaan dapat lebih ditekan karena dapat dibatasi waktunya dalam penetapan perjanjian.
c. Agen tenaga kerja
Rekrutmen eksternal lainnya dapat dilakukan melalui agen tenaga kerja, yang memiliki calon dengan berbagai kualifikasi dan kualitasnya.
d. Rekrutmen dengan advertensi
Rekrutmen eksternal dapat dilakukan dengan cara mengadventasikan tenaga kerja yang diperlukan. Untuk keperluan itu dapat dipergunakan surat kabar lokal, termasuk majalah, radio, dan televisi, bahkan melalui surat yang disampaikan secara langsung pada calon.

Berdasarkan uraian diatas, masing-masing sumber rekrutmen baik sumber intenal maupun sumber eksternal mempunyai keuntungandan kelemahan, seperti yang dikemukakan oleh Schuler dan Jackson (2006:239) sebagai berikut:
1.   Sumber internal
   - Keuntungan meliputi:
   1. Semangat kerja yang lebih baik
   2. Penilaian kemampuan yang lebih baik
   3. Biaya lebih rendah untuk lowongan tertentu
   4. Motivasi yang lebih tinggi untuk berkinerja lebih baik
   5. Pengisian lowongan lebih cepat
   - Kerugiannya, meliputi:
  1. Rasa lekat pada lingkungan lama yang sudah diakrab
  2. Menimbulkan masalah semangat kerja bagi yang tidak dipromosikan
  3. Menimbulkan pertikaian politik promosi
  4. Menghambat ide-ide baru
2. Sumber eksternal
    - Keuntungannya meliputi :
    1. Biaya yang lebih rendah daripada melatih seorang professional
    2. Tidak ada kelompok politik yang beraliansi dalam organisasi
    3. Kemungkinan membawa rahasia pesaing wawasan baru
    4. Membantu memenuhi kebutuhan kesempatan kerja sama
    - Kerugian, meliputi:
    1. Kemungkinan memilih orang yang tidak cocok, akan menimbulkan masalah semangat kerja bagi calon karyawan internal yang tidak terpillih
    2. Penyesuaan atau orientasi memerlukan waktu yang sama
    3. Kemungkinan membawa perilaku lama yang kurang baik

3.   Kesimpulan
Dengan dimulainya perdagangan bebas yang diawali dengan realisasi persetujuan AFTA, pemerintah harus siap dan meningkatkan mutu SDM agar bisa bersaing dengan perusahaan lain. Perusahaan harus inovatif, berwawasan luas, dan dengan didukung oleh SDM yang berkualitas agar tidak tertinggal jauh dalam persaingan bisnis dunia.
4.  Komentar
Perusahaan diharuskan mempunyai karyawan/karyawati yang berkualitas dan mempunyai inovasi-inovasi yang cemerlang sehingga perusahaan tersebut akan dapat bersaing dengan perusahaan dan bersaing dengan bisnis di dunia.
5.  Daftar Pustaka
6.  Alamat Blog
Ciprutpradana.blogspot.com